MAKALAH INFORMATIKA FARMASI
MANFAAT DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI FARMASI RUMAH SAKIT
MANFAAT DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI FARMASI RUMAH SAKIT
Oleh :
CHODIJAH
12811070
KELAS A
PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
MEI 2012
12811070
KELAS A
PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
MEI 2012
Abstrak
Sistem
Informasi merupakan salah satu unsur yang penting pada saat ini. Hampir
semua kegiatan memerlukan informasi, dan juga semua kegiatan dituntut untuk
menghasilkan informasi. Dalam membangun sistem informasi, juga dibutuhkan
sistem manajemen data yang efektif dan efisien sehingga data yang terkumpul
dapat diolah, diekplorasi secara optimal, aman dan dapat terpercaya serta
penghapusan pada saat yang tepat agar sistem dapat bekerja dengan maksimal
tanpa terbebani oleh data yang kadaluarsa.
Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Informatika farmasi berfokus pada penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat pesat dalam penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen. Makalah ini membahas manfaat dan pengembangan sistem informasi rumah sakit agar dapat digunakan untuk membantu bagian farmasi di rumah sakit untuk menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah sakit sehari-hari.
Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Informatika farmasi berfokus pada penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat pesat dalam penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen. Makalah ini membahas manfaat dan pengembangan sistem informasi rumah sakit agar dapat digunakan untuk membantu bagian farmasi di rumah sakit untuk menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah sakit sehari-hari.
Kata Kunci: Teknologi, Informatika Farmasi, Rumah Sakit
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan
semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala
aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu
manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak,maupun secara lisan,
sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui internet. Secara tidak
langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi. Rumah Sakit sebagai
salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu system informasi
yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada
para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan
yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam
proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut
menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan
lingkungan rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu
komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit.
Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan
waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan
kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang
ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan
suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan
mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.
Informatika farmasi berfokus pada
penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan
alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem
yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat
pesat dalam penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen. Informatika
farmasi, juga disebut sebagai pharmaco informatics, adalah aplikasi komputer
untuk pengambilan, penyimpanan dan analisis obat dan informasi resep.
Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi manajemen farmasi yang
membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien
sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi
resep dan pasien. Selain itu sisten informasi juga dapat digunakan dalam
memonitoring distribusi obat. Adapun sistem Informasi Monitoring Distribusi
Penggunaan Obat yaitu Data merupakan fakta dasar yang akan berarti kalau sudah
diolah dan dikaitkan dengan suatu konteks tertentu. Sedangkan informasi adalah
data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sangat berarti bagi si
penerima.
Informatika farmasi bertujuan menyediakan informasi yang cepat dan handal tentang terapi obat yang mampu membantu pasien dalam proses penyembuhannya.
"Apoteker memiliki pengetahuan unik, keahlian, dan tanggung jawab untuk mengasumsikan peran penting dalam informatika medis. Sebagai pemerintah dan perawatan kesehtan masyarakat mengembangkan rencana strategis untuk adopsi teknologi informasi kesehatan, apoteker harus menggunakan pengetahuan mereka tentang sistem informasi dan proses pengobatan menggunakan untuk meningkatkan perawatan pasien dengan memastikan bahwa teknologi baru menyebabkan penggunaan obat yang lebih aman dan lebih efektif."
Makalah ini membahas manfaat dan pengembangan sistem informasi rumah sakit agar dapat digunakan untuk membantu bagian farmasi di rumah sakit dalam menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah sakit sehari-hari.
"Apoteker memiliki pengetahuan unik, keahlian, dan tanggung jawab untuk mengasumsikan peran penting dalam informatika medis. Sebagai pemerintah dan perawatan kesehtan masyarakat mengembangkan rencana strategis untuk adopsi teknologi informasi kesehatan, apoteker harus menggunakan pengetahuan mereka tentang sistem informasi dan proses pengobatan menggunakan untuk meningkatkan perawatan pasien dengan memastikan bahwa teknologi baru menyebabkan penggunaan obat yang lebih aman dan lebih efektif."
Makalah ini membahas manfaat dan pengembangan sistem informasi rumah sakit agar dapat digunakan untuk membantu bagian farmasi di rumah sakit dalam menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah sakit sehari-hari.
b. Rumusan Masalah
Untuk mendukung kelancaran kegiatan manajemen di farmasi rumah sakit, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang harus diperhatikan diantaranya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar.
2. Data dan informasi kesehatan yang jumlahnya tak terbatas baik dalam perencanaan, analisis kebutuhan obat, analisis desain, implementasi, distribusi obat sehingga membutuhkan satu sistem yang sesuai dalam pembuatan laporan yang relevan.
3. Sulitnya pengaksesan informasi kesehatan oleh apoteker, dokter, tenaga kesehatan lain dan pasien.
c. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengenalkan
manfaat dan pengembangan Sistem Informasi di Rumah Sakit untuk membantu bagian
farmasi di rumah sakit dalam menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi
pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah
sakit sehari-hari. Sehingga pelayanan lebih cepat dan mudah, pengelolaan data
juga menjadi lebih akurat .
Tujuan sistem Informasi secara umum dalam bidang kesehatan :
- menyediakan data yg berkualitas
- memelihara dan memudahkan akses data yang terintegrasi
- mengurangi kesalahan
- melindungi keamanan data
Tujuan sistem Informasi secara umum dalam bidang kesehatan :
- menyediakan data yg berkualitas
- memelihara dan memudahkan akses data yang terintegrasi
- mengurangi kesalahan
- melindungi keamanan data
2. Landasan Teori
a. Definisi Sistem
a. Definisi Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu. Sistem informasi sebagai sekumpulan element yang bekerja
bersama-sama secara manual maupun berbasis komputer dalam pengumpulan, penyimpanan,
pemrosesan data untuk menghasilkan informasi bagi proses pengambilan keputusan.
Dari definisi diatas berarti system informasi merupakan suaru sistem yang
bekerja bersama-sama dalam pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data yang
menghasilkan suatu informasi. Upaya untuk memantau atau menilai pola penggunaan
obat serta upaya-upaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu dan kerasionalan
penggunaan obat di instalasi farmasi, diperlukan upaya Untuk mengetahui
penggunaan obat-obatan yang telah diberikan dengan melakukan monitoring
distribusi penggunaan obat. Usaha untuk memperoleh suatu informasi harus
melalui
b.
Konsep Dasar Informasi farmasi rumah sakit
Pelayanan
Farmasi instalasi Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan utama yang
menunjang kegiatan pelayanan di lingkungan rumah sakit dalam menjalankan
fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Divisi Farmasi
bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang
digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat
jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk
rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang
medis seperti laboratorium. Pada masa yang akan datang beberapa konsep baru
telah disepakati untuk digunakan di lingkungan Divisi Farmasi. Hal pertama yang
diperkenalkan dan akan dilaksanakan adalah order manajemen yaitu pemanfaatan
pelayanan permintaan dan penyampaian hasil pemberian obat dengan memanfaatkan
fasilitas komputer secara online. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh semua
unit pengguna. Status atau proses permintaan layanan termasuk hasil pemberian
obat dapat dipantau / dilihat langsung melalui fasilitas komputer.
Sistem informasi adalah sekumpulan
komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen
dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur
informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi
oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel,
efektif dan efisienAplikasi yang dibangun bernama
Sistem Informasi Rumah Sakit Farmasi. Farmasi merupakan salah satu bagian dari
Sistem Informasi Rumah Sakit secara keseluruhan, tujuan dari pembagian ini
adalah untuk mempermudah pemahaman Sistem Informasi Rumah Sakit yang begitu
kompleks, sehingga dengan adanya pembagian ini diharapkan penanganan pada farmasi
dapat lebih detail dan efektif disamping itu juga menghemat waktu dibanding
menangani sistem secara keseluruhan. Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap
pemberian jasa pelayanan yang berhubungan dengan farmasi baik pengelolaan obat
paten dan obat racikan, tok obat serta order obat bagi seorang pasien..
Sistem
informasi obat sangat penting dalam mendukung monitoring distribusi obat ke
pasien dan dibutuhkan juga sistem informasi yang dikembangkan, dapat
menghasilkan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan lengkap. Sehingga juga
dapat mendukung monitoring distribusi obat pada pasien. Pelayanan farmasi
meliputi penyediaan dan distribusi semua pembekalan farmasi termasuk pemberian
informasi yang dapat menjamin kualitas pelayanan yang berhubungan dengan
penggunaan obat, oleh karena itu memerlukan kegiatan monitoring yang cukup
ketat. Karena monitoring merupakan upaya untuk memantau atau menilai pola
penggunaan obat. Teknik informasi sekarang ini sangat dibutuhkan sehingga
penggunaan komputer yang tepat adalah mutlak. Program komputer yang digunakan
sebaiknya suatu program yang mengintegrasikan manajemen pemeliharaan dengan menajemen
penunjangnya, antara lain logistik, karena jika dilakukan secara manual
hasilnya tidak akan optimal bahkan tidak bisa menyeselesaikan masalah yang
sedang dihadapi, sehingga perlu dikembangkan sistem informasi berbasis komputer
yang bertujuan untuk mendukung monitoring penggunaan obat.
Adapun sistem informasi
manajemen farmasi yang baik, efektif digunakan untuk pengolahan data, yang
meliputi:
a. Pengolahan data dengan meringkas data. Data yang disajikan untuk manajemen seringkali tabel ringkasan.
b. Penyajian informasi dalam bentuk grafis, yang memudahkan pemahaman.
c. Pemahaman informasi untuk mengidentifikasi kecenderungan dan masalah-masalah potensial.
d. Langkah dalam merespon hasil baik positif maupun negative.
a. Pengolahan data dengan meringkas data. Data yang disajikan untuk manajemen seringkali tabel ringkasan.
b. Penyajian informasi dalam bentuk grafis, yang memudahkan pemahaman.
c. Pemahaman informasi untuk mengidentifikasi kecenderungan dan masalah-masalah potensial.
d. Langkah dalam merespon hasil baik positif maupun negative.
Tahap-tahap Pengembangan Sistem Informasi
1. Studi pendahuluan (preliminary investigation)
2. Analisis masalah (problem analysis)
3. Analisis kebutuhan (requitment analysis)
4. Analisis keputusan (decision analysis)
5. Perancangan (design)
6. Membangun sistem baru (construction)
7. Penerapan (implementation)
Perancangan Sistem
1. Perancangan Input dan Output
2. Perancangan Basis Data
3. Perancangan Dialog Antar Muka
4. Block Chart Diagram (diagram blok)
c. Manfaat
penggunaan informatika Farmasi
Pelaksanaan informatika farmasi dapat
membantu praktisi farmasi dalam beberapa cara. Baik desain sistem dan manajemen database dapat merampingkan proses
sehingga personil yang digunakan lebih
efisien dan informasi yang tersedia secara tepat waktu. Contoh proses tersebut meliputi:
- Entry order dan verifikasi
- Catatan administrasi obat yang jelas, berguna, dan akurat
- Laporan evaluasi penggunaan obat
- Menempatkan pesanan pembelian
- Pelacakan inventaris
- Mengakses informasi klinis seperti laporan laboratorium dan rincian interaksi obat
Selain
itu masih ada sejumlah
manfaat menggunakan informatika farmasi,
yaitu:
- Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, dan pasien.
- Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat mungkin atau alergi sebelum resep diisi,
- Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka diberikan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
- Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke kantor dokter untuk menerima diagnosa yang tepat dan pengobatan. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya rendah obat generik, dapat sangat mengurangi biaya bagi pasien.
3. Metodologi
Pengembangan sistem dengan pendekatan sistem merupakan suatu metodologi pemecahan masalah dengan mengidentifikasi kebutuhan untuk memperoleh suatu sistem terstruktur adalah pendekatan pengembangan sistem yang dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sitem yang dikembangkan akan menjadi sistem yang strukturnya didefenisikan dengan baik.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem informasi pada pelayanan kefarmasian adalah sistem informasi farmasi dengan adopsi ICT (software) yang tahapannya terdiri dari : perencanaan, analisis kebutuhan obat, analisis desain, desain secara fisik, implementasi atau konstruksi, uji coba dan perawatan.
4. Kesimpulan
Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan adanya Sitem Informasi yang terkomputerisasi diharapkan Permasalahan yang terjadi dalam proses pelayanan farmasi dapat teratasi sehingga:
Pengembangan sistem dengan pendekatan sistem merupakan suatu metodologi pemecahan masalah dengan mengidentifikasi kebutuhan untuk memperoleh suatu sistem terstruktur adalah pendekatan pengembangan sistem yang dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sitem yang dikembangkan akan menjadi sistem yang strukturnya didefenisikan dengan baik.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem informasi pada pelayanan kefarmasian adalah sistem informasi farmasi dengan adopsi ICT (software) yang tahapannya terdiri dari : perencanaan, analisis kebutuhan obat, analisis desain, desain secara fisik, implementasi atau konstruksi, uji coba dan perawatan.
4. Kesimpulan
Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan adanya Sitem Informasi yang terkomputerisasi diharapkan Permasalahan yang terjadi dalam proses pelayanan farmasi dapat teratasi sehingga:
1. Penanganan pada farmasi dapat lebih
detail dan efektif disamping itu juga menghemat waktu dibanding menangani
sistem secara keseluruhan dan membantu pekerjaan Apoteker menjadi lebih ringan.
2. Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih
baik dari obat-obatan yang mereka diberikan dan memungkinkan mereka menjadi
aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
3. Pelayanan
farmasi meliputi penyediaan dan distribusi semua pembekalan farmasi termasuk
pemberian informasi yang dapat menjamin kualitas pelayanan yang berhubungan
dengan penggunaan obat, oleh karena itu memerlukan kegiatan monitoring yang
cukup ketat.
4. Dapat
mendukung monitoring distribusi obat pada pasien
Daftar Pustaka
- http://yubi89.wordpress.com/2010/11/21/sistem-informasi-apotek-sia-2/
- http://nerozid7.blogspot.com/2011/12/desain-sistem-informasi-penjualan.html
- http://eprints.undip.ac.id/25440/1/ML2F001597.pdf
- http://unknown-sisteminformasirumahsakit.blogspot.com/2011/12/sistem-informasi-obat-di-instalasi.html
- Witarto, Memahami Sistem Informasi, Penerbit Informatika, 2004
- Iswansyah. 2011. Informatika Farmasi; http://anitaningsih.blogspot.com/2011/12/informatika-farmasi.html
0 komentar:
Posting Komentar