5.14.2012

Makalah Informatika Farmasi


MAKALAH INFORMATIKA FARMASI
MANFAAT DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI FARMASI RUMAH SAKIT







Oleh :
CHODIJAH
12811070
KELAS A



PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
MEI 2012


Abstrak

Sistem Informasi  merupakan salah satu unsur yang penting pada saat ini. Hampir semua kegiatan memerlukan informasi, dan juga semua kegiatan dituntut untuk menghasilkan informasi. Dalam membangun sistem informasi, juga dibutuhkan sistem manajemen data yang efektif dan efisien sehingga data yang terkumpul dapat diolah, diekplorasi secara optimal, aman dan dapat terpercaya serta penghapusan pada saat yang tepat agar sistem dapat bekerja dengan maksimal tanpa terbebani oleh data yang kadaluarsa.
Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Informatika farmasi berfokus pada penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat pesat dalam penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen. Makalah ini membahas manfaat dan pengembangan sistem informasi rumah sakit agar dapat digunakan untuk membantu bagian farmasi di rumah sakit untuk menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah sakit sehari-hari.

 Kata Kunci: Teknologi, Informatika Farmasi, Rumah Sakit

1.       PENDAHULUAN
a.  Latar Belakang
    Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak,maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu system informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.
Informatika farmasi berfokus pada penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat pesat dalam penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen. Informatika farmasi, juga disebut sebagai pharmaco informatics, adalah aplikasi komputer untuk pengambilan, penyimpanan dan analisis obat dan informasi resep. Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi manajemen farmasi yang membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien. Selain itu sisten informasi juga dapat digunakan dalam memonitoring distribusi obat. Adapun sistem Informasi Monitoring Distribusi Penggunaan Obat yaitu Data merupakan fakta dasar yang akan berarti kalau sudah diolah dan dikaitkan dengan suatu konteks tertentu. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sangat berarti bagi si penerima.
         Informatika farmasi bertujuan menyediakan informasi yang cepat dan handal tentang terapi obat yang mampu membantu pasien dalam proses penyembuhannya.
"Apoteker memiliki pengetahuan unik, keahlian, dan tanggung jawab untuk mengasumsikan peran penting dalam informatika medis. Sebagai pemerintah dan perawatan kesehtan masyarakat mengembangkan rencana strategis untuk adopsi teknologi informasi kesehatan, apoteker harus menggunakan pengetahuan mereka tentang sistem informasi dan proses pengobatan menggunakan untuk meningkatkan perawatan pasien dengan memastikan bahwa teknologi baru menyebabkan penggunaan obat yang lebih aman dan lebih efektif."  
       Makalah ini membahas manfaat dan pengembangan sistem informasi rumah sakit agar dapat digunakan untuk membantu bagian farmasi di rumah sakit dalam menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah sakit sehari-hari.
   b.   Rumusan Masalah            
         Untuk mendukung kelancaran kegiatan manajemen di farmasi rumah sakit, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang harus diperhatikan diantaranya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar.
2.   Data dan informasi kesehatan yang jumlahnya tak terbatas baik dalam perencanaan, analisis kebutuhan obat, analisis desain, implementasi, distribusi obat sehingga membutuhkan satu sistem yang sesuai dalam pembuatan laporan yang relevan.
 3.    Sulitnya pengaksesan informasi kesehatan oleh apoteker, dokter, tenaga kesehatan lain dan pasien.

    c.   Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengenalkan manfaat dan pengembangan Sistem Informasi di Rumah Sakit untuk membantu bagian farmasi di rumah sakit dalam menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu rumah sakit sehari-hari. Sehingga pelayanan lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat . 


Tujuan sistem Informasi secara umum dalam bidang kesehatan :
-  menyediakan data yg berkualitas
-  memelihara dan memudahkan akses data yang terintegrasi
-  mengurangi kesalahan
-  melindungi keamanan data
2.     Landasan Teori
  a.   Definisi Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sistem informasi sebagai sekumpulan element yang bekerja bersama-sama secara manual maupun berbasis komputer dalam pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilkan informasi bagi proses pengambilan keputusan. Dari definisi diatas berarti system informasi merupakan suaru sistem yang bekerja bersama-sama dalam pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data yang menghasilkan suatu informasi. Upaya untuk memantau atau menilai pola penggunaan obat serta upaya-upaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu dan kerasionalan penggunaan obat di instalasi farmasi, diperlukan upaya Untuk mengetahui penggunaan obat-obatan yang telah diberikan dengan melakukan monitoring distribusi penggunaan obat. Usaha untuk memperoleh suatu informasi harus melalui
b.   Konsep Dasar Informasi farmasi rumah sakit
 Pelayanan Farmasi instalasi Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan di lingkungan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium. Pada masa yang akan datang beberapa konsep baru telah disepakati untuk digunakan di lingkungan Divisi Farmasi. Hal pertama yang diperkenalkan dan akan dilaksanakan adalah order manajemen yaitu pemanfaatan pelayanan permintaan dan penyampaian hasil pemberian obat dengan memanfaatkan fasilitas komputer secara online. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh semua unit pengguna. Status atau proses permintaan layanan termasuk hasil pemberian obat dapat dipantau / dilihat langsung melalui fasilitas komputer.
 Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisienAplikasi yang dibangun bernama Sistem Informasi Rumah Sakit Farmasi. Farmasi merupakan salah satu bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit secara keseluruhan, tujuan dari pembagian ini adalah untuk mempermudah pemahaman Sistem Informasi Rumah Sakit yang begitu kompleks, sehingga dengan adanya pembagian ini diharapkan penanganan pada farmasi dapat lebih detail dan efektif disamping itu juga menghemat waktu dibanding menangani sistem secara keseluruhan. Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pemberian jasa pelayanan yang berhubungan dengan farmasi baik pengelolaan obat paten dan obat racikan, tok obat serta order obat bagi seorang pasien..
 Sistem informasi obat sangat penting dalam mendukung monitoring distribusi obat ke pasien dan dibutuhkan juga sistem informasi yang dikembangkan, dapat menghasilkan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan lengkap. Sehingga juga dapat mendukung monitoring distribusi obat pada pasien. Pelayanan farmasi meliputi penyediaan dan distribusi semua pembekalan farmasi termasuk pemberian informasi yang dapat menjamin kualitas pelayanan yang berhubungan dengan penggunaan obat, oleh karena itu memerlukan kegiatan monitoring yang cukup ketat. Karena monitoring merupakan upaya untuk memantau atau menilai pola penggunaan obat. Teknik informasi sekarang ini sangat dibutuhkan sehingga penggunaan komputer yang tepat adalah mutlak. Program komputer yang digunakan sebaiknya suatu program yang mengintegrasikan manajemen pemeliharaan dengan menajemen penunjangnya, antara lain logistik, karena jika dilakukan secara manual hasilnya tidak akan optimal bahkan tidak bisa menyeselesaikan masalah yang sedang dihadapi, sehingga perlu dikembangkan sistem informasi berbasis komputer yang bertujuan untuk mendukung monitoring penggunaan obat.
  Adapun sistem informasi manajemen farmasi yang baik, efektif digunakan untuk pengolahan data, yang meliputi:
a. Pengolahan data dengan meringkas data. Data yang disajikan untuk manajemen seringkali tabel ringkasan.
b. Penyajian informasi dalam bentuk grafis, yang memudahkan pemahaman.
c. Pemahaman informasi untuk mengidentifikasi kecenderungan dan masalah-masalah potensial.
d. Langkah dalam merespon hasil baik positif maupun negative.

Tahap-tahap Pengembangan Sistem Informasi
1. Studi pendahuluan (preliminary investigation)
2. Analisis masalah (problem analysis)
3. Analisis kebutuhan (requitment analysis)
4. Analisis keputusan (decision analysis)
5. Perancangan (design)
6. Membangun sistem baru (construction)
7. Penerapan (implementation)

Perancangan Sistem
1. Perancangan Input dan Output
2. Perancangan Basis Data
3. Perancangan Dialog Antar Muka
4. Block Chart Diagram (diagram blok)

   c.   Manfaat penggunaan informatika Farmasi
Pelaksanaan informatika farmasi dapat membantu praktisi farmasi dalam beberapa cara. Baik desain sistem dan manajemen database dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi yang tersedia secara tepat waktu. Contoh proses tersebut meliputi:   
  1. Entry order dan verifikasi
  2. Catatan administrasi obat yang jelas, berguna, dan akurat
  3. Laporan evaluasi penggunaan obat
  4. Menempatkan pesanan pembelian
  5. Pelacakan inventaris
  6. Mengakses informasi klinis seperti laporan laboratorium dan rincian interaksi obat
Selain itu masih ada sejumlah manfaat menggunakan informatika farmasi, yaitu:
  1. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, dan pasien.
  2. Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat mungkin atau alergi sebelum resep diisi,
  3. Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka diberikan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
  4. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke kantor dokter untuk menerima diagnosa yang tepat dan pengobatan. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya rendah obat generik, dapat sangat mengurangi biaya bagi pasien.
      3.      Metodologi  
           Pengembangan sistem dengan pendekatan sistem merupakan suatu metodologi pemecahan masalah dengan mengidentifikasi kebutuhan untuk memperoleh suatu sistem terstruktur adalah pendekatan pengembangan sistem yang dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sitem yang dikembangkan akan menjadi sistem yang strukturnya didefenisikan dengan baik.
        Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem informasi pada pelayanan kefarmasian adalah sistem informasi farmasi dengan adopsi ICT (software) yang tahapannya terdiri dari : perencanaan, analisis kebutuhan obat, analisis desain, desain secara fisik, implementasi atau konstruksi, uji coba dan perawatan. 
       
      4.        Kesimpulan 
             Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan adanya Sitem Informasi yang terkomputerisasi diharapkan Permasalahan  yang terjadi dalam proses pelayanan farmasi dapat teratasi sehingga:
1. Penanganan pada farmasi dapat lebih detail dan efektif disamping itu juga menghemat waktu dibanding menangani sistem secara keseluruhan dan membantu pekerjaan Apoteker menjadi lebih ringan.
2.  Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka diberikan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
3.  Pelayanan farmasi meliputi penyediaan dan distribusi semua pembekalan farmasi termasuk pemberian informasi yang dapat menjamin kualitas pelayanan yang berhubungan dengan penggunaan obat, oleh karena itu memerlukan kegiatan monitoring yang cukup ketat.
4.  Dapat mendukung monitoring distribusi obat pada pasien


      
      Daftar Pustaka
  1.  http://yubi89.wordpress.com/2010/11/21/sistem-informasi-apotek-sia-2/
  2. http://nerozid7.blogspot.com/2011/12/desain-sistem-informasi-penjualan.html
  3. http://eprints.undip.ac.id/25440/1/ML2F001597.pdf 
  4. http://unknown-sisteminformasirumahsakit.blogspot.com/2011/12/sistem-informasi-obat-di-instalasi.html 
  5.  Witarto, Memahami Sistem Informasi, Penerbit Informatika, 2004 
  6. Iswansyah. 2011. Informatika Farmasi; http://anitaningsih.blogspot.com/2011/12/informatika-farmasi.html

0 komentar:

Posting Komentar